Gali Ilmu Desa Wisata, Tim PkM UMBY Dampingi Studi Banding
03 Jul 2023
129
by Fitriana Fitriana

Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) bersama pengurus Kampung Sawah Durimanis melakukan studi banding. Pada kesempatan tersebut, dosen UMBY dan pengurus Kampung Sawah Durimanis melakukan studi banding ke desa wisata Brayut yang berlokasi di Brayut, Pendowoharjo, Sleman, pada Sabtu (01/07/23). Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan setelah tim PkM UMBY beberapa kali melakukan pendampingan dan mengundang narasumber sebagai trainer untuk mempersiapkan Durimanis menjadi desa wisata.

Kampung Sawah Durimanis merupakan salah satu dusun binaan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) UMBY sejak 2020 lalu. Kampung Sawah Durimanis sendiri berlokasi di Dukuh, Imogiri, Bantul. Kampung ini mempunyai potensi untuk menjadi desa wisata. Tim PkM UMBY yang terlibat dalam pengembangan Kampung Sawah Durimanis menjadi desa wisata adalah Shadrina Hazmi, SE., M.Sc., sebagai ketua dengan anggotanya Eno Casmi, SE., MBA., dan Yetti Lutiyan Suprapto, M.Sc.

Studi banding di desa wisata Brayut diterima oleh pengurus desa wisata tersebut. Desa wisata Brayut telah berdiri sejak 14 Agustus 1999 dengan mayoritas penduduk pada saat itu adalah petani. Saat ini sudah berkembang, dalam setahun desa wisata Brayut bisa menerima kurang lebih 2.500 pengunjung dari dalam maupun luar negri. Adapun aktifitas desa wisata yang ditawarkan seperti pagelaran gamelan, menari, memberi makan sapi, jathilan, kenduri, dll. Kegiatan ini sangat menarik bagi pengunjung khususnya pengunjung mancanegara.  Untuk pemasaran desa wisata Brayut menggunakan media website dan media online.

Perwakilan pengurus desa Brayut, Sudarmadi menjelaskan pada awal berdiri desa wisata Brayut fokusnya adalah mengejar kuantitas pengunjung, tetapi ternyata malah berdampak negatif untuk desa wisata Brayut diantaranya sampah yang meningkat dan warga menjadi kurang nyaman dengan tingkat kebersihan yang rendah. Lanjut Sudarmadi, pengurus mengubah sistem prioritas kuantitas pengunjung dengan konsep efesiensi. Maksudnya yaitu dengan meningkatkan pelayanan, menambah kuantitas kegiatan yang bisa dilakukan di desa wisata Brayut dan juga menambah length of stay yang ditawarkan ke tamu. Ternyata konsep efisiensi ini berhasil berjalan bertahun-tahun sehingga meningkatkan pendapatan desa wisata Brayut.

Shadrina Hazmi, SE., M.Sc., pendamping PkM UMBY menuturkan alasan dipilihnya desa wisata Brayut yaitu karakter desa tersebut mirip dengan desa wisata Durimanis.

“Karakter desa Brayut sangat mirip dengan Durimanis, untuk itu kami berharap melalui studi banding ini pengurus desa wisata Durimanis mampu mengambil ilmu lantas diterapkan di Durimanis. Syukur-syukur nantinya kegiatan yang ditawarkan desa Durimanis tak kalah bagus dengan desa Brayut dan animo pengunjung banyak sehingga berdampak pada perekonomian desa Durimanis semakin meningkat,” terang Shadrina.

Menurut pengurus Durimanis, Eko, menyampaikan bahwa ilmu yang diperoleh cukup banyak seperti mengubah mindset warga untuk fokus pada pelayanan tamu dan memberi pemahaman kepada masyarakat adanya dampak langsung dan tidak langsung dari pendapatan dari sektor pariwisata.

“Mengubah mindset agar menitikberatkan pada pelayanan yakni mengemas desa wisata dengan berbagai kegiatan yang menarik dan update, tentu melalui hal tersebut animo pengunjung bisa meningkat. Tak dapat dipungkiri apabila jumlah pengunjung naik, maka pendapatan akan ikut meningkat,” ungkap Eko, pengurus desa Durimanis.