KKN 8 UMBY Latih Warga Ngalang Ombo Manfaatkan Limbah Rumah Tangga Jadi Pupuk Organik Cair
15 Feb 2023
114
by Admin Demo

Mahasiswa KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) kelompok 8 mendorong daya kelola masyarakat melalui sosialisasi beserta praktek pembuatan pupuk organik cair (POC) di Dusun Ngalang Ombo Kecamatan Semanu Kabupaten Gunung Kidul. Kegiatan ini diisi oleh Muhammad Dwi Prasetyo, mahasiswa UMBY pada Senin, (30/1). 

Dalam program kerja ini, mahasiswa melakukan penyuluhan dengan mengajak para petani dan ibu KWT di Desa Ngalang Ombo untuk melakukan praktek secara langsung terkait pembuatan POC. Tujuannya agar masyarakat di Dusun Ngalang Ombo dapat memanfaatkan limbah rumah tangga untuk menggantikan pupuk kimia. Melihat dari manfaatnya, POC tidak menyebabkan kerusakan tanah dan tanaman meski sering digunakan. Selain itu, juga mengandung hormon yang merangsang pertumbuhan tanaman, lebih mudah diserap tanah, dan menghentikan pertumbuhan mikroba pengganggu pada tanaman, terutama pada daun dan batang.

“Bahan-bahan yang digunakan dalam pupuk organik ini adalah EM4 sebagai decomposer sayur bekas, buah busuk dan cangkang telur. POC ini sangat menguntungkan dan ramah lingkungan, umumnya pupuk organic cair tidak menyebabkan tanah dan tanaman menjadi rusak. Selain itu, POC menjadi solusi dibandingkan dengan pupuk kimia yang harganya makin tinggi," ujar Alvian, ketua kelompok 8.

Limbah rumah tangga seperti sayuran dan buah-buahan atau bekas olahan makanan yang sering tidak termanfaatkan, dibakar, dan bahkan malah menjadi pencemaran lingkungan. Penggunaan pupuk ini dianggap mampu mengurangi sampah yang ada di lingkungan desa khususnya limbah rumah tangga dan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah.

Mayoritas penduduk di Dusun Ngalang Ombo ini adalah petani maka sosialisasi pembuatan pupuk organik cair ini sangat penting untuk membantu daya kelola masyarakat di dusun ini. Para mahasiswa juga menjelaskan jenis-jenis limbah rumah tangga yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan POC dan limbah mana yang tidak bisa diolah. 

“Program kerja POC ini merupakan jawaban atas masalah yang sedang dihadapi oleh para petani di Desa Jajar. POC sangat membantu para petani karena dapat membuat dengan bahan baku yang bisa didapatkan di sekitar lingkungan, serta menghemat biaya yang dikeluarkan untuk menggarap sawah,” ujar Prasetyo, peserta sosialisasi POC.

Program kerja POC ini mendapat respon positif baik dari para petani dan ibu KWT maupun dari Dosen Pembimbing Lapangan KKN 8 UMBY. 

“Pengolahan pupuk organik ini diharapkan dapat menjadi problem solving ketergantungan pupuk kimia, sehingga para petani lebih mandiri dalam pengolahan lahan pertanian,” harap Abdul Hadi, S.Pd., M.Pd., dosen pembimbing lapangan KKN kelompok 8.